Jelaskan hal-hal yang berkaitan dengan jenis-jenis sambungan trafo 3 fasa


Sambungan Bintang-Bintang



Sambungan Y-Y mengandung 2 masalah serius:
1. Jika beban trafo tidak seimbang maka tegangan pada setiap fasa trafo bisa menjadi sangat tidak seimbang.
2. Tegangan harmonisa ketiga bisa jadi sangat besar
Jika tegangan tiga fasa dberikan pada tafo Y-Y maka tegangan pada setiap fasa akan saling berbeda fasa 120 derajat. Namun tegangan harmonisa ketiga pada setiap fasanya akan sefasa, karena ada 3 siklus pada harmonisa ketiga untuk setiap siklus tegangan fdekuensi fundamentalnya. Akan selalu ada komponen harmonisa ketiga pada trafo karena nonlinearitas inti trafo yang memnyebabkan komponen-komponen harmonisa ini saling menjumlah. Hasilnya adalah tegangan harmonisa komponen ketiga yang sangat besar bahkan dapat lebih besar dari tegangan frekuensi fundamentalnya. 
Permasalahan ketidaksembangan dan harmonisa ketiga ini dapat diselesaikan dengan beberapa teknik.
             1. Mengground titik netral trafo secara langsung (solidly grounded), terutama belitan primernya. Sambungan langsung ke ground ini akan menyebabkan arus harmonisa komponen ketiga mengalir lewat netral dan tidak mengakibatkan munculnya tegangan yang besar yang tidak dikendaki. Di samping itu juga munyediakan jalur kembali untuk arus-arus tidak seimbang dari beban.
                2. Menambahkan belitan ketiga yang terhubung delta. Ini akan mengakibatkan tegangan harmonisa ketiga di belitan delta yang menimbulkan arus yang bersirkulasi di belitan delta. Ini memberikan efek menekan komponen tegangan harmonisa ketiga seperti mengground titik netral secara langsung (cara pertama). Belitan delta tambahan ini dapat digunakan untuk mensuplai keperluan penerangan dan beban-beban penunjang di gardu di mana trafo diletakkan. Ukurannya harus cukup besar untuk dapat menerima arus sirkulasi yang dihasilkan, biasanya sepertiga rating trafo.
Salah satu daru kedua teknik koreksi di atas harus dilakukan manakala sebuah trafo Y-Y dipergunakan. Pada kenyataannya, pengunaan trafo Y-Y ini sangat sedikit ditemukan karena bisa digantikan fungsinya oleh trafo tiga fasa dengan bentuk sambungan lainnya.

Sambungan Bintang-Delta (Y-D)






ketidakseimbangan beban karena beltan deltanya akan menormalkan seiap ketidakseimbangan yang terjadi. 
Namun sambungan ini juga memiliki masalah, berkaitan dengan tegangan sekunder yang tergeser 30derajat dari tegangan primernya. Ini dapat menimbulkan masalah pada waktu memparalel trafo dengan trafo yang lain. Pergeseran fasa pada kedua sekunder trafo yang diparalel harus sama. Sebab bila pergeseran sudut fasa tegangan sekunder tidak sama kan menimbulkan arus short yang besar di antara kedua trafo ketika diparalel. Jadi sebelum dua trafo diparalel, harus dipastikan dulu bahwa arah pergeseran fasa di paralel kedua trafo sama.
Bila urutan fasa trafo adalah urutan a-b-c maka tegangan sisi sekunder akan tertinggal 30 derajat dari tegangan primer. Tapi bila menggunakan urutan fasa a-c-b maka tegangan sekunder akan mendahului tegangan primernya 30 derajat.

Sambungan Delta-Bintang (D-Y)



Pada trafo tiga fasa sambungan D-D, tidak terjadi pergeseran fasa tegangan dan tidak ada masalah dengan ketidakseimbangan beban atau harmonisa.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengatur RPM Motor Encoder/Rotary Encoder dan Sensor Suhu LM35 Berbasis Arduino

menghitung konvolusi sirkular